Semarang -wartaberas.blogspot.com- Bencana alam berupa banjir dan angin ribut hingga mengakibatkan terjadinya gagal panen (puso) mengancam target surplus di Jawa Tengah yang mencapai 10 juta ton pada 2014.
Pemantauan Media Indonesia di pantura Jumat (8/3), dampak bencana hujan lebat, angin ribut, dan banjir yang merendam berbagai daerah pertanian di Jawa Tengah menjadikan ancaman target surplus beras, karena sebanyak 3.000 hektare sawah dipastikan mengalami gagal panen (puso).
Genangan banjir yang melanda beberapa wilayah seperti di Grobogan, Demak, Kudus, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang mengakibatkan ribuan hektare sawah tidak dapat dipanen lagi dan sebagian besar petani memilih melakukan paanen dini dengan hasil panen yang jauh dari target dan kualitas gabah yang rendah.
"Pada kondisi normal setiap hektare akan menghasilkan panen 6-7 ton, tetapi akibat terendam banjir dan panen dini ini kandungan air masih tinggi dan paling banyak memperperoleh 2,5-3 ton per hektare," kata Wahyono, 49, petani Karangtengah, Demak.
Selain kualitas panen yang turun, demikian Sukamto, 56, petani lain di Undaan, Kudus, banjir mengakibatkan harga gabah di tingkat petani juga anjlok karena kandungan air yang cukup banyak. "Harga gabah baik Rp3.200 per kilogram, tetapi sekarang hanya ditawar Rp2.600 per kilogram karena kualitas yang buruk," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo mengatakan Pemerintah Provinsi Jateng menargetkan surplus beras di Jateng mencapai 10 juta ton pada 2014, bahkan target surplus telah tercapai pada 2012 yakni 2,9 juta ton.
Anggota Komisi B DPRD Jateng Istajib AS mengatakan, akibat curah hujan yang tinggi di sejumlah daerah di Jateng menyebabkan ribuan hektare tanaman padi terendam banjir dan gagal panen.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Jateng, dampak banjir terluas dengan luasan kerusakan tanaman hingga mengakibatkan puso di Kabupaten Pati mencapai 1.985 hektare, Kabupaten Grobogan mencapai 402 hektare, Cilacap 209 hektar dan Demak 153 hektare, Semarang 65 hektare, Purworejo 56 hektare, Kudus 55 hektare, Pekalongan 20 hektare, Jepara 6 hektare, Banjarnegara 5 hektare, Kendal 1 hektare, dan Brebes 50 hektare. (Akhmad Safuan/Hnr)
Source : http://www.metrotvnews.com
Home »
beras nasional
,
beras sehat
,
hasil panen
,
sosial
,
tanaman padi
,
varitas padi
,
warta news
» Bencana Ancam Jateng Gagal Surplus Beras
Bencana Ancam Jateng Gagal Surplus Beras
Written By Angkasa Upay on Jumat, 08 Maret 2013 | 08.00
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Label:
beras nasional,
beras sehat,
hasil panen,
sosial,
tanaman padi,
varitas padi,
warta news
0 komentar:
Posting Komentar